Main Article Content

Abstract

Abstrak


 


Globalisasi berperan besar dalam terjadinya pergeseran pola kehidupan berbudaya manusia. Pergeseran pola kehidupan berbudaya tersebut ditunjukkan salah satunya dengan mulai ditinggalkannya kesenian tradisional. Salah satu budaya tradisional yang mulai ditinggalkan adalah kesenian Pupuh Sunda. Untuk menjaga eksistensinya, banyak dilakukan inovasi dalam kaitannya dengan upaya pemertahanan kesenian pupuh sunda sebagai salah satu kearifan lokal Masyarakat Sunda. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kepustakaan dengan teknik pengumpulan data berupa pencarian terhadap penelitian relevan yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini memuat kajian mengenai upaya-upaya tersebut pemertahanan eksistensi kesenian Pupuh Sunda dalam konteks global dalam kaitannya dengan pewarisan kebudayaan kepada generasi berikutnya.


Kata Kunci: Pupuh Sunda  Globalisasi, Kearifan Lokal, Pelestarian


 


 


Abstract


Globalization plays a major role in the shift in the pattern of human cultured life. This shift in the pattern of cultural life is demonstrated by the abandonment of traditional arts. One of the traditional cultures that is starting to be abandoned is the Sundanese Pupuh art. To maintain its existence, many innovations have been made in relation to efforts to maintain the Sundanese pupuh art as one of the local wisdoms of the Sundanese people. This research was conducted using the library study method with data collection techniques in the form of searching for relevant research that had been done previously. The results of this study include a study of these efforts to maintain the existence of Sundanese Pupuh arts in a global context in relation to cultural inheritance to the next generation.


Keywords: Pupuh Sunda, Globalization, Local Wisdom, Preservation  

Article Details

How to Cite
Ramdhania, R. D., Ana Chafidotun Ni’mah, & Satria Chandra Wijaya. (2024). Pemertahanan dan Inovasi dalam Kesenian Pupuh Sunda Sebagai Kearifan Lokal dalam Konteks Global. JOURNAL CIVIC EDUCATION AND ETHNOGRAPHY, 2(2), 18-24. https://doi.org/10.24905/civet.v2i2.16

References

  1. Daftar Pustaka
  2. Agus Susilo, Y. I. (2019). Pendidikan dan Kearifan Lokal Era Perspektif Global.
  3. Fajarini, U. (2014). Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. Sosio didaktika, 1(2), 123-130.
  4. Fitri Nuraeni , Susanto , Dani Kustiawan. “Pengembangan Aplikasi Pupuh Sunda Berbasis Android Menggunakan Intel XDK Pupuh Sunda Android-based Application Development Using Intel XDK.” 2016.
  5. Gusti Ngurah Wira Satryawan, I Gede Mahendra Darmawiguna, I Made Gede Sunarya. “Pengembangan Media Belajar Pupuh Berbasis Android.” 2014.
  6. Kartiningsih, Eka D. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto.
  7. KUN, Prasetyo Zuhdan. Pembelajaran sains berbasis kearifan lokal. In: Prosiding: seminar nasional fisika dan pendidikan fisika. 2013.
  8. Kusherdyana, R. (2020). Pengertian Budaya, Lintas Budaya, dan Teori yang Melandasi Lintas Budaya. Pemahaman Lintas Budaya SPAR4103/MODUL, 1(1), 1-63.
  9. Mumuh Muhsin Z, Nani Sunarni, Dade Mahzuni, Rina Adyawardhina, Awaludin Nugraha, Sandya Maulana, N. Kartika. “Kajian Identifikasi Permasalahan Kebudayaan Sunda.” 2011.
  10. Nani Sunarni. “Kearifan Lokal Sebagai Pemertahanan Bahasa Sunda.”
  11. Putra, I. G. (2015). Aplikasi Pembelajaran Nyanyian Pupuh Tradisional Bali Berbasis Android Di Sekolah Dasar.
  12. Rahman, Y. A. (2017). Tantangan Pendidikan Islam dalam Konteks Global. Tsaqofah: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2).
  13. Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia
  14. Setyaningrum, N. D. (2018). Budaya Lokal di Era Global.
  15. Sutardi, T. (2007). Antropologi: Mengungkap keragaman budaya. PT Grafindo Media Pratama.
  16. Wiyanto, A. (2002). Terampil bermain drama. Grasindo.